Cara kerja jasa pemindai 2D dengan 3D tentu saja memiliki perbedaan yang signifikan. Pada pemindaian 3D, tentu pihak jasa menggunakan peralatan khusus seperti laser scanner. Agar Anda tidak keliru dengan cara kerja antara pihak jasa pemindai 2D dengan 3D, Anda perlu ketahui terlebih dahulu cara kerjanya.
Pre-Survey
Sebelum survey, biasanya pihak jasa 3D Laser Scanning akan melakukan pre survey terlebih dahulu. Hal-hal yang biasanya pasti mereka lakukan yaitu memastikan semua peralatan pemindaian beserta aksesorisnya berfungsi dengan baik. Selain itu, segala peralatan yang menggunakan baterai perlu dicek kondisinya apakah sudah terisi penuh atau belum.
Yang paling penting lainnya yaitu pihak jasa juga harus mengecek kelengkapan program aplikasi yang digunakan apakah sudah terinstal semua atau belum di PC ataupun laptop mereka. Semua aplikasi tersebut harus dapat digunakan dengan baik agar pemindaiannya dapat diberikan ke klien secara detail dan lengkap. Berikutnya, mereka akan melakukan perencanaan survey.
Survey
Setelah semua persiapannya selesai, pihak jasa pemindaian 3D akan datang ke lokasi proyek dan memberikan ketetapan titik survey-nya memakai metode traverse. Titik kontrol tersebut nantinya akan langsung terikat dengan titik kontrol utama yang pada awalnya memang sudah ada di tempat proyek atau pun yang sudah sempat ditentukan sendiri oleh klien.
Setelah pemberian titik-titik kontrol, pihak jasa tidak lupa memberikan penandanya dengan memakai checkboard. Selain sebagai penanda titik-titik kontrol, checkboard tersebut juga nantinya akan digunakan sebagai target yang saling mengikat di setiap posisi laser scan-nya.
Akusisi Data
Jika semuanya sudah benar-benar disiapkan dengan baik, pihak jasa 3D Scanning Properti akan melakukan akusisi data yang tidak memakan waktu yang lama. Hanya dibutuhkan sekitar 10 menit saja untuk masing-masing posisi scan dengan jaraknya sekitar 10 meter yang beresolusi 6 mm. Untuk mengikat antar scan-nya, perlu disebarkan target sphere beserta checkboard tadi di area proyek tersebut.